Rabu, 22 Januari 2014

0 23 januari adalah sejarah The Spesial One menjadi Spesial

Hanya tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-39, Mourinho sudah memanajeri Benfica (2000) dan Leiria (2001/02), di mana pendekatan uniknya pada latihan dan kesuksesan di lapangan menarik hati Porto. Tak heran, klub asal Portugal itu pun memilih untuk menggaet seorang Jose Mourinho.

Di era 90-an Porto adalah klub paling sukses di liga Portugal, ia mencatatkan delapan gelar selama periode itu. Hanya saja,masuk ke milenium ke-21, klub berseragam biru-putih ini mengalami penurunan, ia jadi runner-up di tahun 2000 dan 2001. Bahkan ketika Mou datang, Porto baru saja terpelanting ke posisi lima setelah kalah dari Boavista tiga hari sebelumnya.

Di pertandingan pertamanya, 26 Januari, Porto menang 2-1 kontra Maritimo dan lima kemenangan beruntun pun mereka kantongi, membuat mereka memanjat ke peringkat tiga, di mana mereka finis musim itu.

Siapa sangka, 23 Januari 2002 tak sekedar jadi titik mula kembalinya kejayaan klub yang bermarkas di Estadio do Dragao tersebut. Jangankan level Portugal, kancah Eropa pun disambangi oleh Porto didikan Mourinho,

Memasuki musim 2002/03, musim penuh pertama Mourinho bersama Dragoes (Naga), ia kembali menjuarai Liga Portugal ditambah Piala UEFA, setelah menang 3-2 atas Celtic di final. Kedahsyatan tangan Midas-nya pun masih berlanjut: Ia jadi juara Liga Champions musim berikutnya (2004) dengan kemenangan 3-0 atas Monaco di final.

Semua mata mengarah pada Mourinho, sementara tawaran kontrak dari Chelsea langsung dilayangkan oleh Roman Abramovich usai pria Portugal itu meraih sukses. Ia pun akhirnya pindah ke Chelsea, dan kepada pers Inggris, ie malakukan pencitraan, “Jangan sebut saya arogan, tapi saya adalah Juara Eropa dan saya pikir saya adalah seseorang yang spesial (Special One).

Di Porto, ia menjadi juara Liga Portugal dua kali dan meraih dua Piala dari turnamen domestik. Piala UEFA dan Liga Champions pun tak luput dari sasarannya. Selanjutnya bersama Chelsea, ie meraih dua gelar Liga Primer Inggris, satu Piala FA, dua Piala Liga, dan satu Community Shield. Sayang, bersama Chelsea, Mourinho gagal menghadirkan gelar Eropa.

Setahun vakum setelah mundur dari Chelsea, Mou menangani Inter selama dua musim. Secara instan, ia pun menghadirkan dua Scudetto di San Siro, satu Coppa Italia, satu Super Coppa, dan tentunya, gelar Liga Champions.

Real Madrid jadi pemilik tangan Midas Mou selanjutnya, mereka mungkin tak mampu mematahkan dominasi Barcelona sepenuhnya, tapi Los Blancos mampu menjuarai La Liga di musim 2011/12 dan juga menjuarai Piala Raja di musim pertama kedatangan Mourinho. Sementara itu di kancah Eropa, Mou hanya sukses membawa El Real ke semifinal tiga musim berturut-turut. Pergi dari Santiago bernabeu, kini ia pulang ke London dan kembali mengasuh The Blues. Entah pencapaian apa lagi yang mungkin ia torehkan.

Jika melihat pencapaian “The Special One” hingga saat ini, sepertinya kata “Special” itu memang pantas ia sandang.

Advertisement

Title: 23 januari adalah sejarah The Spesial One menjadi Spesial
Posted by:Bloogewr
Published :2014-01-22T22:44:00-08:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
23 januari adalah sejarah The Spesial One menjadi Spesial

Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Anda baru saja membaca artikel situs Jadwal Siaran Langsung 2014 indonesia yang berkategori Chelsea / liga Inggris / Live / News / Profil Bintang / Real Madrid dengan judul 23 januari adalah sejarah The Spesial One menjadi Spesial. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://jadwal-langsung.blogspot.com/2014/01/23-januari-adalah-sejarah-spesial-one.html. Terima kasih!
23 januari adalah sejarah The Spesial One menjadi Spesial | Bloogewr | 5
Posted by: Bloogewr 23 januari adalah sejarah The Spesial One menjadi Spesial Updated at : 22.44
Rabu, 22 Januari 2014
Jadwal TV Siaran Langsung lainya :

0 komentar:

Posting Komentar